Senin, 25 Mei 2009

Implementasi

Implementasi DVB-H.
Kalau kita melihat bahwa pada tanggal 13 agustus 2008 yang lalu Indonesia telah melangkah ke pintu teknologi penyiaran tv digital, TVRI yang dulunya analog yang dimulai pada tahun 1962 sekarang hijrah menjadi tv digital hal ini jelas akan menujukan perubahan yang signifikan bagi perkembangan penyiaran televisi di tanah air.
Mengingat bahwa pemakai televisi di tanah air kini mencapai 40 juta,tak ayal lagi bahwa tv digital memang akan menjadi item yang bagus di masa depan kelebihan teknologi digital diantaranya siaran TV digital tentu saja adalah kualitas penerimaan yang lebih baik dari sistem lama, ditambah lagi adanya berbagai fitur tambahan seperti tampilan program acara (Electronic Program Guide-EPG), info rating dan info cuaca. Di pihak penyelenggara, sistem digital ini membawa banyak efisiensi seperti bandwidth yang lebih kecil dan penurunan daya pancar.
Menggapi migrasi dari tv analog ke tv digital maka selain pemerintah ada beberapa pihak yang telah melakukan persiapan diantaranya para pelaku industri penyiaran, dalam hal ini industri radio dan televisilah yang paling banyak terlihat melakukan persiapan. Industri penyiaran TV telah melakukan ujicoba siaran digital melalui pembentukan konsorsium TV digital yang khusus disiapkan untuk menyesuaikan diri dengan model bisnis TV digital. Ini juga mengawali satu era dimana Diversity of Ownership telah dapat mulai diposisikan kembali secara proposional, walau belum optimal.
Disamping itu, kesiapan industri elektronik nasional dalam era penyiaran digital ini perlu diperhatikan, karena sejak awal banyak pihak telah memberikan warning bahwa migrasi ke digital ini jangan sampai hanya mampu memposisikan kita sebagai bangsa pemakai saja, kita berkeinginan sejak awal bahwa industri nasional kita dapat memberikan warna dan berperan aktif dalam migrasi ini.
Di Negara-negara maju seperti di Eropa, Amerika, dan Jepang seperti sistem TV digital sudah dimulai beberapa tahun lalu. Di Jerman, proyek ini telah dimulai sejak tahun 2003 untuk kota Berlin dan tahun 2005 untuk Muenchen dan saat ini hampir semua kota besar di Jerman sudah bersiaran TV digital. Belanda telah memutuskan untuk melakukan switch off (penghentian total) siaran TV analognya sejak akhir 2007. Perancis akan menerapkan hal sama pada tahun 2010. Inggris sejak akhir 2005 telah melakukan uji coba mematikan beberapa siaran analog untuk menguji penghentian total sistem analog bisa dilakukan pada tahun 2012. Kongres Amerika Serikat telah memberikan mandat untuk menghentikan siaran TV analog secara total pada 2009, begitu pula Jepang pada 2011.

Negara-negara di kawasan Asia juga sudah mulai melakukan migrasi total. Di Singapura, TV digital diluncurkan sejak Agustus 2004 dan saat ini telah dinikmati lebih kurang 250.000 rumah. Di Malaysia, uji coba siaran TV digital juga sudah dirintis sejak 1998 dengan dukungan dana sangat besar dari pemerintah dan saat ini siarannya sudah bisa dinikmati lebih dari 2 juta rumah
Jika kita melihat bahwa NSN (Nokia Siemens Network) dan Global Mediacom bekerja sama, Kerjasama ini merupakan kesepakatan DVB-H yang terbesar di dunia yang pernah ditandatangani oleh Nokia Siemens Networks. Kalau kita melihat hal ini bersandar bahwa NSN sendiri merupakan penanggung jawab terhadap system layanan end-to-end, termasuk implemantasi dari solusi penyiaran dan jaringan dan aplikasi bisnis yang terkait. Sedangkan Global Mediacom adalah kelompok perusahaan di bidang media, penyiaran hiburan dan telekomunikasi yang terbesar dan satu-satunya yang terintegrasi di Indonesia dengan operasional yang mencakup produksi content, penyiaran televise, distribusi content, dan radio, koran, majalah, tabloid, operator telekomunikasi, mobile content aggregator, penyedia jasa nilai tambah and pengintegrasi sistem teknologi informasi.

Hal ini akan terkait pada kepimpinannya di bidang teknologi mobilitas dan inovasi dan pangsa pasar yang dimilikanya. NSN (Nokia Siemens Netwok ) akan menjadi solusi lengkap yang menyediakan konsultasi untuk memaksimalkan jangkauan dan penyedia program yang menarik untuk pengguna baru dari penyiaran mobile TV.

Teknologi DVB-H memungkinkan pelayanan TV yang biasanyadidapatkan di rumah untuk disiarkan ke piranti mobile. DVB-H memberikan layanan pelanggan terbaik dalam lingkungan mobile dengan memberikan kualitas gambar yang sangat bagus dan hemat baterai. Dengan proyek permulaan penyiaran yang ekstensif di seluruh dunia saat ini, yang melibatkan perusahaan penyiaran, operator mobile, operator jaringan siaran dan pabrikan handset yang terkemuka, pasar untuk pelayanan siaran komersial diharapkana akan tumbuh di sepanjang tahun 2008.
Bila ditelaah lebih lanjut, penyiaran mobile TV memungkinkan pengguna untuk menonton program TV favorit mereka seperti drama, berita, musik, olahraga, dan dokumenter langsung ke alat mobile mereka. Cara bekerja pelayanan ini adalah dengan menerima sinyal siaran TV digital yang dioptimisasi untuk alat mobile sehingga sama seperti cara bekerja televisi di rumah. Melalui teknologi ini, program acara juga dapat disiarkan dan memungkinkan pengguna untuk mengetahui program terkini yang akan disiarkan.
Siaran mobile TV ini tidak sama dengan pelayanan streaming video melalui pelayanan packet-based di mana setiap penerima men-download bagian berbeda dari stream program. Dalam siaran mobile TV yang menggunakan teknologi DVB-H, satu stream program TV dapat diterima bersamaan oleh semua pengguna dan memiliki gambar yang berkualitas tinggi dan hemat baterai.
Pemerintah telah memutuskan sistem Digital Video Broadcasting-Terrestrial (DVB-T) sebagai standar nasional Indonesia karena dari hasil uji coba yang dilakukan oleh Tim Nasional Migrasi TV dan Radio dari Analog ke Digital, teknologi DVB-T lebih unggul dan memiliki manfaat lebih dibandingkan dengan teknologi penyiaran digital lainnya.

Teknologi ini mampu memultipleks beberapa program sekaligus, di mana enam program siaran dapat ”dimasukkan” ke dalam satu kanal TV berlebar pita 8 MHz, dengan kualitas jauh lebih baik. Ibarat satu lahan, yang semula hanya dapat dimanfaatkan untuk satu rumah, dengan teknologi ini mampu dibangun enam rumah dengan kualitas bangunan jauh lebih baik dan kapasitas ruangan lebih banyak. Di samping itu, penambahan varian DVB-H (handheld) mampu menyediakan tambahan sampai enam program siaran lagi untuk penerimaan bergerak (mobile). Hal ini sangat memungkinkan bagi penambahan siaran-siaran TV baru.
Keputusan pemerintah atas penggunaan DVB-T sebagai standar TV digital terestrial akan menjadi lokomotif terjadinya migrasi dari era penyiaran analog menuju era penyiaran digital di Indonesia. Pilihan ini membuka peluang ketersediaan saluran siaran yang lebih banyak, yang berimplikasi dalam banyak aspek. Untuk itu, peran pemerintah menjadi sangat strategis dalam mempersiapkan pengembangan sumber daya manusia yang mampu mengisi dan menjadi pelaku industri penyiaran digital. Momentum penyiaran digital ini diharapkan dapat menjadi pemicu tumbuh dan berkembangnya kemandirian bangsa. Sedang DVB-H beberapa vendor besar sudah menyelipkan teknologi dvb-h pada Handphone mereka. Hal ini di harapkan akan menjadi cikal bakal teknologi mobile tv bergerak.
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa Handphone sudah tidak dapat di lepaskan dari masyarakat handphone sudah seakan menjadi bagian dari tubuh kita, oleh Karena itu teknologi di handphonepun semakin canggih, handphone dengan teknologi dvb-h di harapkan bisa menjadi inovasi baru bagi masyarakat alam hal mobile tv. Memang ada sebagian perangkat yang menggunakan teknologi dvb-h di luar handphone tapi kalau melihat antusias masyarakat terhadap hp, hal ini akan menjadi sebuah pintu besar kemajuan bangsa Indonesia dalam teknologi digital.
Teknologi ini sudah dicoba di Malaysia, Singapura, Helsinki, Berlin, Cambridge, Pittsburgh, Paris, Madrid, Sydney, South Africa, Hague, Brussels, Bern, Vienna, Filipina, Copenhagen, Budapest dan Erlangen.

Perangkat yang sudah menggunakan teknologi DVB-H antara lain:
• Gigabyte – Gsmart t600, GSmart q60
• LG – U900, KU950
• Nokia – Nokia 7710 (percobaan), Nokia N92 dan Nokia N77
• Samsung – SGH-P910, SGH-920, SGH-P930, SGH-P940, SGH-F510
• Philips – HotMAN2
• Sagem – My Mobile TV
• ZTE – N7100

Tidak ada komentar:

Posting Komentar