Senin, 25 Mei 2009

konsep teknologi

Seperti yang kita tahu bersama bahwa teknologi mobil tv yang dilewatkan dengan 3G masih memiliki kekurangan , seperti resolusi gambar pada teknologi yang masih belum memuaskan, di tambah lagi konsumsi kanal terhadap sumber daya frekuensi juga sangat boros, bagi operator seluler biayanya pun tergolong cukup mahal.
Selain dari seluler, teknologi mobile tv pun dapat di lewatakan pada beberapa teknologi salah satunya adalah DVB(Digital Video Broadcasting). Data digital yang digunakan dalam standar DVB merupakan data terkompresi dalam format MPEG-2. Pemilihan format kompresi ini dilandasi pertimbangan karena kualitas kompresi yang baik dan dari sudut pandang komersial juga menguntungkan. Disamping itu format MPEG-2 juga telah menjadi standar dalam sistem video digital di dunia seperti dalam format DVD. Sebagai sistem yang open-source, DVB telah mengalami banyak proses penyempurnaan dan selanjutnya terbagi atas beberapa katagori disesuaikan akan kebutuhan. Saat ini salah satu pengembangan DVB yang menarik adalah penggunaan standar DVB dalam penyiaran televisi digital terrestrial (DVB-T) dan hand-held (DVB-H). Tapi yang di bahas di sini adalah dvb-h (Digital Video Broadcasting for Handheld) .
DVB-H (Digital Video Broadcasting – Handheld) adalah teknologi untuk memberikan pelayanan broadcast kepada pelanggannya. DVB-H adalah pengembangan dari sistem DVB-T (Digital Video Broadcast – Terrestrial), sebuah sistem yang dapat mengirimkan sinyal televisi digital ke perangkat handheld, receiver berdaya baterai. DVB-H merupakan standar yang dikembangkan oleh DVB Organisation, khusus untuk memungkinkan telepon seluler menayangkan siaran televisi. Standar ini sangat penting mengingat cukup besarnya konsumsi daya yang dihabiskan untuk mengaktifkan fitur ini. Mobilitas, layar dan antena yang lebih kecil, serta jangkauan di dalam ruang juga menjadi alasannya. Standar DVB-H memadukan standar televisi tradisional dengan elemen spesifik untuk peranti genggam.



Gambar 1 Konsep struktur DVB-H
Teknologi DVB-H distandarisasi oleh ETSI pada tahun 2004 (EN302304). DVB-H dapat menghantarkan antara 20 hingga 40 kanal televisi. Jumlah kanal yang dapat disiarkan tergantung pada kemampuan bit rate yang dapat dikirimkan. Umumnya bit rate maksimum dalam satu perangkat multiplex adalah 11 MBps. Sedangkan jumlah pelanggan yang dapat dilayani hingga jutaan karena menggunakan mode siaran.
Sistem DVB-H merupakan kombinasi dari dua elemen yaitu phsycal layer dan link layer.
Link Layer
• Time slicing merupakan teknologi yang memungkinkan suatu perangkat dapat menghemat daya secara maksimal, dapat menghemat daya yang dipakai oleh terminal perangkat genggam. Disamping itu, saat dimana terminal dalam kondisi tidak aktif (tidak menerima sinyal), maka waktu tersebut dapat digunakan terminal untuk melakukan pengukuran kuat sinyal untuk keperluan handover. Bersifat Mandatory pada DVB-H.

• Forward error correction for multiprotocol encapsulated data (MPE-FEC) berfungsi memperbaiki performansi carrier to interference (C/I) kanal mobile, meningkatkan performansi doppler dan meningkatkan toleransi interferensi. MPE-FEC Bersifat Optional pada DVB-H.
Phsycal layer
• DVB-H signaling dalam TPS-bits uintuk meningkatkan dan mempercepat penemuan layanan. Sel identifier yang di bawa oleh TPS-bits untuk mendukung sinyal lebih cepat dan perpindahan frekuensi dalam layanan mobile. Bersifat mandatory pada DVB-H.
• 4k-mode, mengizinkan penerima antenna tunggal dalam medium SFN (single frequency networks) dengan kecepatan yang sangat tinggi, menambah fleksiblitas design jaringan. 4k-mode optional pada DVB-H.
• In-depth symbol interleaver for the 2K and 4K-modes lebih lanjut untuk meningkatkan ketahanan di dalam lingkungan mobile, dan mengimpuls londisi noise, bersifat optional.



 Time Slicing



Masalah utama dari terminal DVB-H kapasitas baterai. Dengan teknologi time slicing daya dapat fi hemat sampai 90%.
Teknologi time slicing merupakan teknologi yang memungkinkan suatu perangkat dapat menghemat daya secara maksimal, dapat menghemat daya yang dipakai oleh terminal perangkat genggam.
Penghematan daya dapat terjadi karena dalam suatu waktu, suatu terminal handheld hanya akan menerima satu kanal televisi, sehingga terminal tersebut hanya akan aktif pada saat penerima time slice kanal bersangkutan. Dengan penggunaan mekanisme time slice, penghematan daya di sisi terminal handheld dapat dilakukan hingga 90%. Disamping itu, saat dimana terminal dalam kondisi tidak aktif (tidak menerima sinyal), maka waktu tersebut dapat digunakan terminal untuk melakukan pengukuran kuat sinyal untuk keperluan handover.

MPE FEC
MPE FEC (The MultiProtocol Encapsulation-Forward Error Correction) berfungsi memperbaiki performansi carrier to interference (C/I) kanal mobile, meningkatkan performansi doppler dan meningkatkan toleransi interferensi. Koreksi kesalah yang ditambahkan pada layer MPE menambahkan parity informasi dari datagram ke bagian MPE FEC yang terpisah, Sistem ini memiliki aplikasi yang dapat membuat Mobile TV tetap memberikan performansi layanan yang handal walaupun terminal berada pada posisi bergerak atau sistem harus dapat mengakomodasi terjadinya proses handover antar cell.
Proses encoding menjadi data format IP menggunakan perangkat Encoder MPEG-4/AVC (H.264) terjadi pada setiap kanal televisi atau video. Kemudian Frame dan Size ditentukan oleh penyedia layanan dalam hal ini operator sesuai kebutuhan lapangan yang akan mempengaruhi bit rate yang dibutuhkan untuk menyiarkan layanan. Keluaran encoder dalam bentuk format IP selanjutnya akan melalui proses enkapsulasi pada perangkat IP Encapsulator.Proses enkapsulasi merupakan sebuah proses yang membuat satu jenis paket data jaringan menjadi jenis data lainnya. Enkapsulasi terjadi ketika sebuah protokol yang berada pada lapisan yang lebih rendah menerima data dari protokol yang berada pada lapisan yang lebih tinggi dan meletakkan data ke format data yang dipahami oleh protokol tersebut. Pada proses enkapsulasi, setiap data dalam bentuk format IP akan dimasukkan ke frame IP atau kanal data yang selanjutnya dibagi ke dalam time slice. Dengan demikian setiap kanal televisi akan menduduki suatu time slice tertentu.
DVB-H signaling
Tujuan dvb-h signaling agar mudah mengakses dvb-h receiver, jadi untuk meningkatkan dan mempercepat penemuan layanan. TPS(Transmission Parameter Signalling) menyediakan jalur yang lebih cepat untuk mengakses signaling di banding demodulating dan decoding layanan informasi atau MPE- section header.DVB-H menggunakan 2 TPS bit untuk menunjukan adanya time slicing dan MPE-FEC. Disamping itu signaling 4k-mode dan in-depth interleavers telah di standarisasi.
Sistem modulasi digital yang dipakai dalam sistem DVB-H adalah modulasi OFDM (orthogonal frequency division multiplex)
Keuntungan yang didapat dari pengiriman sinyal dengan sistem OFDM adalah pengiriman sinyal dari stasiun TV akan diatur oleh sistem dengan frekuensi yang berbeda, sehingga stasiun TV dapat mengirim lebih dari satu sinyal pada satu ruang bandwidth dan menyebarkannya ke semua saluran yg ada. Cara kerja dari sistem ini meliputi:
1. Penyedia jasa layanan siaran atau stasiun TV akan mengirimkan sinyal TV ke server streaming 3G. Biasanya sinyal yg dikirimkan menggunakan encoding H.264 untuk video dan encoding AAC untuk suara.
2. Server akan meneruskan ke menara yg mencangkup area yang luas.
3. ponsel kita akan menerima sinyal siaran TV dengan kecepatan maksimal 15 Mbps.
Sistem DVB-H merupakan derivatif dari sistem DVB-T. Oleh karena itu sistem DVB-H sejak awal dirancang untuk dapat beroperasi dengan menggunakan infrastruktur DVB-T secara sharing. Dalam implementasinya, sistem DVB-H dapat dibangun dalam beberapa skenario konfigurasi. Sebagai contoh adalah konfigurasi sharing multiplexer. Konfigurasi ini umumnya digunakan oleh operator yang telah memiliki infrastruktur DVB-T. Pada skenario konfigurasi ini, kanal Mobile TV DVB-H yang sudah melewati perangkat IP encapsulator dikirimkan ke perangkat multiplexer DVB-T. Perangkat multiplexer ini selanjutnya akan mengkombinasikan kanal TV terestrial yang dikodekan dalam format MPEG-2 dan kanal mobile TV yang dikodekan dalam format MPEG-4. Keluaran multiplexer berupa paket data tunggal selanjutnya akan melalui perangkat modulator COFDM untuk ditansmisikan dalam single stream.


Fungsi diagram blok dari DVB-H
Dalam implementasi sistem DVB-H di lapangan, sinyal mobile TV ditransmisikan dengan daya pancar yang lebih besar dibandingkan sinyal DVB-T, karena terminal pelanggan pada sistem DVB-T dilengkapi dengan antena outdoor. Berbeda dengan sistem DVB-H, sinyal mobile TV harus mampu mencapai coverage indoor untuk dapat menjangkau terminal mobile TV. Untuk mengantisipasi loss pada penetrasi area indoor, maka sinyal mobile TV dikirimkan dengan daya pancar yang tinggi.

DVB-H berjalan di frekuensi VHF-III (170-230 MHz), UHF-IV/V (470-862 MHz) dan LF (1.452-1.49 2 GHz).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar